Ahmul.blogspot.com – Cara Penulisan daftar
pustaka setiap referensi berbeda-beda. Seperti cara penulisan daftar pustaka
dari jurnal berbeda dengan penulisan daftar pustaka dari buku. Semuanya
memiliki aturan masing-masing. Postingan sebelumnya membahas Aturan Penulisan Daftar Pustaka yang
Benar, kali ini gue akan bahas Cara Penulisan Daftar Pustaka Dari Referensi Berbeda yang
Benar.
1. Penulisan
Daftar
Kepustakaan
dari Buku
yang pada Edisi
Berikutnya
Mengalami
Perubahan
a. Jika buku yang digunakan sebagai acuan
mengalami perubahan pada edisi-edisi
berikutnya, biasanya ditambah keterangan rev. ed. (revised edition= edisi yang diperbaiki)
di belakang judul buku. Keterangan mengenai edisi yang diperbaiki ini bisa
tidak ditulis, asal disebutkan periode pencetakannya. Keterangan mengenai
cetakan dipisahkan dengan tanda titik.
b. Tahun penerbitan yang harus ditulis adalah tahun
cetakan dari buku yang dipakai.
Contoh:
Ramlan, M. 1983. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Cet. ke-3. Yogyakarta: Karyono.
2. Penulisan Daftar
Kepustakaan
dari Buku
yang Terdiri Atas
Dua
Jilid
atau Lebih
a. Angka jilid ditempatkan sesudah judul,
dipisahkan dengan tanda titik dan selalu disingkat.
b. Untuk penerbitan Indonesia biasa
digunakan singkatan Jil. atau Jld.
Contoh:
Contoh:
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. 2 Jil. Yogyakarta:
Kanisius.
3. Penulisan Daftar Kepustakaan
dari Buku Edisi Karya Seorang
Pengarang
atau Lebih
a. Jika editornya lebih dari satu orang, cara
penulisannya sama dengan cara penulisan nama pengarang buku dengan dua, tiga
atau banyak pengarang. Selain itu, dapat juga ditulis
dengan eds.
b. Ada juga kebiasaan lain yang
menempatkan singkatan editor di dalam tanda kurung (ed).
Contoh:
Contoh:
Ali, Lukman. (ed). 1967. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia sebagai
Tjermin Manusia Indonesia Baru. Djakarta: Gunung Agung.
4. Penulisan Daftar Kepustakaan
dari Bunga Rampai atau Antologi
Contoh:
Jassin, H.B. ed. 1969. Gema Tanah Air, Prosa, dan Puisi. 2 Jil. Jakarta: Balai Pustaka.
5. Penulisan Daftar Kepustakaan
dari Sebuah
Terjemahan
a. Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar
urutan alfabetis.
b. Keterangan tentang penerjemah ditempatkan
sesudah judul buku, dipisahkan
dengan tanda koma.
Contoh:
Contoh:
Multatuli. 1972. Max Havelaar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj.
H.B Jassin. Jakarta: Djambatan.
6. Penulisan Daftar Kepustakaan
dari Artikel
Majalah
a. Judul artikel ditulis dalam tanda kutip dan
dipisahkan dari nama majalah yang dicetak miring.
b. Tidak ada tempat publikasi dari penerbit, tetapi
nomor jilid, tanggal dan nomor halaman harus dicantumkan.
Contoh:
Contoh:
Soebadio, H. ”Penggunaan
Bahasa Sansekerta dalam Pembentukan Istilah Baru”. Majalah Ilmu-ilmu
Sastra Indonesia, I (April, 1963), 47 – 48.
7. Penulisan Daftar Kepustakaan
dari Artikel
Surat
Kabar
a. Judul artikel ditulis dalam tanda
kutip.
b. Nama surat kabar dicetak miring.
Contoh:
Contoh:
Arman, S.A. ”Sekali Lagi Teroris”,
Kompas, 19 Januari, 1973, hlm. 5.
8. Penulisan Daftar Kepustakaan
dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
yang Belum
Diterbitkan
a. Tesis, skripsi, atau disertasi yang belum
diterbitkan diperlakukan sebagai artikel sehingga ditulis dalam tanda kutip.
b. Data publikasi yang harus dicantumkan, yaitu
jenis karya ilmiah (skripsi, tesis, atau disertasi), nama
fakultas dan universitas, tempat dan tahun pembuatan.
Contoh:
Parera, Jos Daniel.
”Fonologi Bahasa Gorontalo”, Skripsi Sarjana Fakultas Sastra Universitas
Indonesia, Jakarta, 1964.
9. Penulisan Daftar Kepustakaan
dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden
Karena yang bertanggungjawab terhadap dokumen-dokumen ini adalah negara, maka dapat ditulis Republik Indonesia, atau Pemerintah Indonesia, Government of Indonesia atau Indonesia saja.
Contoh:
Karena yang bertanggungjawab terhadap dokumen-dokumen ini adalah negara, maka dapat ditulis Republik Indonesia, atau Pemerintah Indonesia, Government of Indonesia atau Indonesia saja.
Contoh:
Republik
Indonesia. 1992. Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
Lembaran Negara RI Tahun 1992, No. 115. Sekretariat Negara. Jakarta.
10. Penulisan
Daftar
Kepustakaan
dari Artikel
dalam Ensiklopedi
a. Judul artikel selalu ditulis dalam tanda kutip
sedangkan judul buku digarisbawahi atau dicetak miring.
b. Perhatikan pula tanda koma yang ditempatkan
antara judul artikel dan judul buku, harus ditempatkan dalam tanda kutip kedua,
tidak boleh sesudah tanda kutip.
Contoh:
Contoh:
Wright, JT. “Language
Varieties: Language and Dialect,” Encyclopedia of Linguistics, Information and
Control, (Oxford: Pergamon Press Ltd., 1969), hal. 243 – 251.
11. Penulisan Daftar Kepustakaan
dari Internet
Untuk penulisan daftar kepustakaan
yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat.
a. Menurut Sophia (2002), komponen suatu daftar
kepustakaan online adalah:
§
nama pengarang,
§
tanggal revisi terakhir,
§
judul,
§
media yang memuat,
§
URL
yang terdiri dari protocol/situs/path/file,
§
tanggal akses.
b. Winarko memberikan rumusan pencantuman daftar
kepustakaan online di daftar kepustakaan
sebagai berikut:
§ Artikel jurnal dari
internet: Majalah/Jurnal Online.
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatan resminya), nomor, volume, halaman, dan alamat website. Nama majalah online harus ditulis miring.
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatan resminya), nomor, volume, halaman, dan alamat website. Nama majalah online harus ditulis miring.
§ Artikel umum dari
internet dengan nama.
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …). Judul artikel harus ditulis miring.
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …). Judul artikel harus ditulis miring.
§ Artikel umum dari
internet tanpa nama.
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …). “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring.
Contoh:
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …). “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring.
Contoh:
Hermans, B. 2000. Desperately Seeking: Helping Hands and Human
Touch, [online]. (http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm). Diakses
25 Juli 2008.
Sekian tentang Cara Penulisan Daftar Pustaka Dari Referensi Berbeda yang
Benar Silahkan dicopas buat hal positif, tanpa merugikan pihak
manapun. Lebih teliti lagi, kesalahan itu pasti ada.
Semoga artikel ini menambah
pengetahuan kita semua, diharapkan kritik dan saran yang membangun.
silahkan Like dan
Share kalo bermanfaat. terimakasih..
No comments:
Post a Comment