31 May 2015

Aturan Penulisan Daftar Pustaka yang Benar

Ahmul.blogspot.com - Daftar kepustakaan atau bibliografi merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai hubungan dengan sebuah atau sebagain karangan. Dalam tulisan ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi bahkan buku, daftar kepustakaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena merupakan kejujuran ilmiah dalam merujuk suatu pendapat atau fakta.

Unsur-unsur yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah daftar kepustakaan, yaitu nama pengarang, judul buku, data publikasi sperti tahun terbit, penerbit, tempat terbit, cetakan, nomor jilid, dan lainnya, untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.

Petunjuk umum penulisan daftar kepustakaan sebagai berikut.
a.    Daftar kepustakaan diletakkan pada bagian akhir karya tulis di halaman tersendiri.
b.   Daftar kepustakaan tidak diberi nomor urut.
c.    Nama penulis diurutkan secara alfabetis, setelah nama dibalik (kecuali nama Tionghoa atau yang terdiri satu kata).
d.   Tiap sumber bacaan ditulis dengan jarak spasi rapat.
e.    Jarak antarsumber bacaan yang satu dengan yang lain ditulis dengan jarak dua spasi.
f.     Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap sumber harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. (Gorys Keraf, 1997:222).

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar kepustakaan adalah sebagai berikut.
1)       1.  Nama Pengarang
a. Penulisan Nama Pengarang Buku yang Ditulis oleh seorang Pengarang
§  Nama pengarang hanya terdiri atas satu kata tidak dibalik.
§  Nama pengarang lebih dari satu kata, maka nama terakhir ditulis lebih dulu kemudian diikuti nama pertama, kemudian data publikasi buku.
§  Nama-nama asing banyak yang ditulis menyimpang dari aturan lazim yang berlaku. Penulisan nama asing yang benar sebagai berikut.
§  Penulisan nama tidak memakai gelar akademis, seperti Prof. Dr. Ir. atau M.Sc. atau pangkat kemiliteran: Jenderal, Laksamana, atau sebutan lain seperti Presiden, Menteri, dan sebagainya.
§  Jika buku disusun oleh sebuah komisi atau lembaga, nama komisi atau lembaga itu dipakai untuk menggantikan nama pengarang.
§  Jika tidak ada nama pengarang, dapat diganti dengan “Anonim” atau “_____” dan diurutkan berdasarkan judul buku.

b.  Penulisan Nama Pengarang Buku yang Ditulis oleh Dua atau Tiga Pengarang
§  Nama pengarang kedua tidak dibalikkan. Dalam hal-hal lain ketentuannya sama dengan nomor a.
§  Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang tercantum pada halaman judul buku, tidak boleh ada perubahan urutan.
Contoh :
Oliver, Robert T. and Rupert L. Cortright. 1958. New Training for Effective Speech. New York: Henry Holt and Company, Inc.

c.  Penulisan Nama Pengarang Buku yang Ditulis oleh Banyak Pengarang (Tiga Pengarang atau Lebih)
§  Hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik.
§  Untuk menggantikan nama-nama pengarang lainnya, digunakan singkatan dkk.
Contoh:
Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum. Bandung: Angkasa.

2.   Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang, dipisahkan dengan tanda titik.

3.  Judul Buku
Judul buku harus digarisbawahi atau dicetak miring. Setiap huruf  awal dari kata yang merupakan bagian dari judul buku diketik dengan huruf  kapital, kecuali kata depan dan konjungsi.

4. Tempat Terbit
Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan tanda titik.

 5. Penerbit
Nama penerbit ditulis sesudah tempat terbit, dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan tanda titik.

Sekian tentang Aturan Penulisan Daftar Pustaka yang Benar Silahkan dicopas buat hal positif, tanpa merugikan pihak manapun. Lebih teliti lagi, kesalahan itu pasti ada.
Semoga artikel ini menambah pengetahuan kita semua, diharapkan kritik dan saran yang membangun.
silahkan Like dan Share kalo bermanfaat. terimakasih..


No comments:

Post a Comment